Pimpinan GMI Wilayah I Bishop Kristi Wilson Sinurat STh MPd membagikan banner (spanduk) kepada 12 Pimpinan Distrik dan Ketua YPGMI Pdt Binran Sipayung sebagai tanda dimulainya tahun pelayanan 2023-2024 sebagai Tahun Kepedulian Sosial (Brotherhood). Tahun Kepedulian Sosial ini merupakan bagian dari Rencana Strategi (Renstra) GMI.
Bishop Kristi Wilson Sinurat menjelaskan tahun 2022-203 GMI telah selesai menjalankan Tahun Pelayanan Pemuridan. Tahun 2024-2025 telah ditetapkan sebagai Tahun Relationship dan 2025-2026 adalah Tahun Grow & Be A Blessing.
“Tahun Kepedulian Sosial adalah bagaimana mewujudkan kebersamaan dan kasih sosial yang berguna bagi masyarakat. Kita harus memperlihatkan bahwa GMI juga bisa bermanfaat bagi orang-orang di sekitar kita dengan hadirkan damai sejahtera,” ungkap Bishop Kristi Wilson Sinurat saat diwawancarai harianSIB.com usai penutupan Konferensi Tahunan (Konta) ke-78 GMI Wilayah I di Convention Hall Hotel Danau Toba, Minggu (11/6).
Bishop berharap dengan pembagian banner yang selanjutnya ditempelkan di masing-masing Gereja, seluruh jemaat mengetahui pokok pikiran GMI Wilayah I untuk satu tahun kedepan. Dia juga bersyukur Konta yang berlangsung selama tiga hari sejak hari Jumat (9/6) yang digelar secara tatap raga, berjalan dengan baik dan semua agenda sudah terlaksana.
Dalam kesempatan itu, bishop mengatakan bahwa Konta 2024 akan dilaksanakan di Pekanbaru. Karena itu dia berharap Pimpinan Distrik 8 DS Pdt James Gurning STh MM bisa mempersiapkan segalanya dengan baik. “Ini merupakan penawaran kedua,” ungkapnya. Saat ditanya kesiapan Pekanbaru sebagai tuan rumah Konta, DS Pdt James Gurning menyatakan kesiapan mereka.
Penutupan Konta diawali ibadah dengan Pimpinan GMI Konta Pengembangan Bishop David Wu MTh menyampaikan khotbah. Kemudian dilanjutkan pentahbisan pendeta, pembacaan pergantian pimpinan distrik dan penugasan para pendeta. Pada Konta 2023 ini, sebanyak 14 pendeta baru ditahbiskan diantaranya Pdt Junaedi Lambok Simaremare MDiv. Sementara Pdt Minaria Purba STh dipercaya sebagai Pimpinan Distrik 5 menggantikan Pdt Erni Basa Purba STh MMin.
Pada acara pentahbisan, para pendamping pendeta yang akan ditahbiskan ikut berlutut, namun posisinya berada di samping. Bishop Kristi Wilson menjelaskan ikutnya para pendamping pendeta yang akan ditahbiskan sebagai bentuk dan simbol seremoni Gereja bahwa pasagannya juga harus ikut mendukung dan bersama-sama, baik dalam suka maupun duka, dalam menjalankan pelayanan. Para pendeta baru juga menerima salib.
Selain tata cara yang baru untuk pentahbisan pendeta, pada pembukaan Konta hari Jumat (9/6) lalu juga menampilkan bendera GMI Wilayah I berdampingan dengan bendera dari 12 Distrik.
Ditampilkannya simbol-simbol Gereja di Konta tahun ini adalah sebagai bentuk revitalisasi. “Ini terinspirasi dari pengalaman dan dokumen tentang Gereja Methodist di berbagai negara. Karena itulah dibuat bendera masing-masing distrik,” jelasnya.
Lebih lanjut bishop menjelaskan bahwa bentuk bendera distrik dan kantor wilayah tetap sama yaitu ada logo berbentuk bundaran yang melambangkan kasih Tuhan mengitari GMI dan latar belakangnya bergambar peta Indonesia. “Yang membedakan hanyalah tulisan di bawahnya bertuliskan nama distriknya,” ujarnya. (SS4/c)