Bishop Kristi Wilson Sinurat STh MPd

Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022 merupakan hari yang sangat penting bagi kita semua.

Hari Guru Nasional merupakan hari di mana kita harus mengucapkan syukur dan mengingat jasa-jasa para guru yang telah memberikan waktu dan pikirannya mengajari kita.

Mulai dari masyarakat kecil hingga besar, yang berpendidikan rendah maupun tinggi sudah menerima pelayanan dan pengabdian para guru, sehingga kita bisa seperti sekarang ini.

Hal itu dikatakan Pimpinan GMI Wilayah I Bishop Kristi Wilson Sinurat STh MPd, saat diwawancarai harianSIB.com, Kamis (24/11/2022), menanggapi perayaan Hari Guru Nasional 2022 yang diperingati tanggal 25 November.

Bishop Kristi Wilson Sinurat menjelaskan pelaksanaan KTT G-20 di Bali, baru-baru ini, membuka pikiran dan menyadarkan kita bahwa untuk bisa menjadi negara maju haruslah melalui lembaga pendidikan yang maju.

“Tentunya lembaga pendidikan maju memerlukan guru yang maju, juga serta kesejahteraannya terpenuhi,” ujarnya seraya menambahkan guru memiliki banyak peran dalam membangun bangsa, baik dari sudut kualitas maupun intelektual.

Namun di zaman saat ini yang memasuki era industri teknologi 4.0, para guru dihadapkan dengan tantangan besar.

Teknik pengajaran pendidikan yang awalnya manual telah berubah menjadi teknik pendidikan yang canggih dan modern.

Saat ini para guru dituntut bukan hanya memahami namun juga harus bisa menggunakan peralatan teknologi tinggi.

“Ini tentunya jadi kendala bagi guru-guru lama (tua) dalam belajar menggunakan teknologi,” jelasnya.

Meski demikian, bishop berharap mereka tetap belajar mengikuti perkembangan teknologi yang tentunya harus mendapat dukungan dari pemerintah dan lembaga penyelenggara pendidikan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) telah menetapkan tema Hari Guru Nasional 2022 adalah “Serentak Berinovasi, Wujudkan Merdeka Belajar.”

Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim dalam sambutannya mendorong para guru bersama Kemdikbud untuk terus melakukan perubahan dan kebaruan demi masa depan pendidikan.

Nadiem mengajak bersama menyamakan arah perjalanan tujuan pendidikan di Indonesia.

Ky sib
(Sumber : Harian SIBĀ Online
)